Derby Manchester United vs Manchester City, Begini Reaksi Pep Guardiola

Derby Manchester United vs Manchester City, Begini Reaksi Pep Guardiola


Derby Manchester United vs Manchester City, Begini Reaksi Pep Guardiola


Marikupas - Pep Guardiola umumnya berusaha untuk selalu menghargai pesaingnya, Manchester United, sepanjang jadi manager Manchester City, tetapi Derby Manchester pada musim ini berlainan untuk manager plontos itu.


Saat ditanyakan mengenai calon kompetitor gelar Premier League musim ini, dia menyebutkan Arsenal dan Liverpool saat sebelum diinterupsi dengan seorang wartawan yang menanyakan, "Manchester United?" Senyum ada di muka Guardiola, mengutarakan posisi Setan Merah di mata Pep Guardiola.


Dalam tujuh musim penuhnya di Etihad Fase, Guardiola sudah raih lima gelar liga dan delapan piala besar yang lain. Musim kemarin saja, dia raih tiga gelar, jumlah yang sama dengan yang sukses dicapai oleh United semenjak kehadirannya ke Inggris di tahun 2016. Guardiola sudah hadapi rintangan dari Liverpool, Arsenal, dan Chelsea, tapi jarang-jarang tiba dari United. Bukti itu memperjelas ketidaksamaan status The Red Devils sekarang ini dengan The Citizens.


Erik ten Hag ialah manager terkini United yang diberikan tugas untuk memburu ketinggalan, tapi mendekati derbi pertama musim ini di Old Trafford di hari Minggu, ketimpangan di antara ke-2 team berasa lebih besar dibanding sebelumnya.


Dalam pertemuan jurnalis Jumat, Guardiola ditanyakan mengenai United sebagai kompetitor gelar yang kemungkinan, dan sebagaimana umumnya, dia berusaha untuk berlaku santun. "Masih terlampau awal," ucapnya. "Setiap Anda memperoleh agenda (di bulan Juni), United ialah kompetitor. Saat Anda baru bermain sembilan laga, beberapa hal dapat terjadi berdasar pengalaman saya. Kami sebelumnya pernah ketinggalan sejumlah point di bulan Februari dan Maret dan pada akhirnya dapat menang. Tanya ke saya kembali saat sisa sembilan laga. Team-team yang cukup ketinggalan (saat ini) bisa berada di sana."


Kontradiksi Besar Di antara Manchester City dan Manchester United


Manchester United bahkan juga tidak dekati. City jadi favorite untuk raih gelar ke-4 beruntun musim ini, dan United, yang sudah kalah empat dari 9 laga pertama mereka, ada pada posisi ke-7 team favorit, ada di belakang Arsenal, Liverpool, Tottenham, Newcastle, dan Aston Villa.


Di lain sisi hadapi derbi Minggu ini, informasi bagus untuk Ten Hag ialah jika United mempunyai catatan yang bagus menantang Guardiola, memenangi tujuh dari 19 tatap muka di semua persaingan. Tetapi, catatan tatap muka ini tidak menggambarkan supremasi City keseluruhannya.


Semenjak kehadiran Guardiola, United sebelumnya tidak pernah finish di atas City dalam klassemen Premier League dan 2x (musim 2018-19 dan 2021-22) finish lebih dari 30 point ada di belakang pesaing sekotanya. Sepanjang 7 tahun semenjak 2016, United rerata finish 20 point di bawah Manchester City, sedangkan di Eropa, mereka cuma memenangi satu laga knockout Liga Champions (menantang Paris Saint-Germain pada 2019) dibanding 12 yang dimenangi oleh City.


City sudah capai minimal semi-final Liga Champions dalam tiga musim akhir. Dalam pada itu, United tidak pernah melebihi perempat final lebih dari satu dasawarsa. Dalam pertemuan jurnalis "memasangkan sabuk pengaman" di hari pertama kalinya sebagai manager City, Guardiola ditanyakan 3x mengenai kesusahan mempunyai club sepakbola raksasa cuma sejumlah mil disana, tapi, lepas dari apa ia ingin mengaku atau mungkin tidak, dia nyaris sebelumnya tidak pernah pikirkan United.


Satu tahun sesudahnya, Ten Hag yakin mereka mulai tutup ketimpangan. Mereka menaklukkan City, Arsenal, Liverpool, Chelsea, Tottenham, dan Barcelona musim kemarin, tapi permasalahannya, kata manager Belanda itu, ialah temukan stabilitas yang sudah sukses dibuat oleh Guardiola.


"Sekarang ini kita ketinggalan enam point, menjadi kita harus memburu," kata Ten Hag pada Jumat. "Kita ada dalam arah yang betul dan kita mempunyai jalan yang perlu dilakukan." Kekuatiran untuk beberapa fans United ialah jika club mereka jarang-jarang sukses di luar lapangan, hingga kemungkinan mereka susah berkompetisi di atas lapangan.

LihatTutupKomentar