Hasil Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Turun Usai Gandeng Gibran

Hasil Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Turun Usai Gandeng Gibran

Hasil Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Turun Usai Gandeng Gibran


Marikupas - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya berpandangan, figur akan cawapres Gibran Rakabumming Raka malah jadi beban untuk akan capres Prabowo Subianto. Ini dia berikan melihat dari kepopuleran Prabowo yang malah turun sesudah umumkan Gibran sebagai bacawapres yang hendak menemaninya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. "Kita dapat saksikan atau bertaruh dan membuat hipotesa jika masukya nama Mas Gibran sebagai calon wakil presiden justru jadi liabilities, bukan jadi asset," kata Yunarto dalam pertemuan jurnalis, Senin (6/11/2023).

Yunarto menjelaskan, menurut survei pada 13-17 Oktober 2023, kepopuleran Prabowo unggul dibanding Ganjar Pranowo secara head to head dengan beda 9,8 %, yaitu 49,4 % sebanding 39,6 %. Tetapi, kepopuleran Prabowo malah menurun jadi 44,4 % berdasar survei masa 26-31 Oktober 2023, selesai Gibran dipublikasikan sebagai calon wakil presiden. Dalam masa yang masih sama, kepopuleran Ganjar yang telah menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya malah alami kenaikan jadi 40,8 %. Beda kepopuleran di antara Prabowo dan Ganjar menurut survei terkini juga tipis jadi 3,6 %. "Walaupun Mas Gibran dengan percaya diri menjelaskan, 'tenang Pak Prabowo, saya berada di sini' tetapi rupanya jika kita baca secara elektoral justru secara statistik, secara kunatitatif, malahan jadi beban buat Pak Prabowo," kata Yunarto.

Yunarto meneruskan, posisi Gibran sebagai bacawapres mengurangi bagian simpatisan Anies Baswedan yang hendak memberi suaranya ke Prabowo. "Pemilih Mas Anies yang semula sebagian besar ini pilih Pak Prabowo ini mulai sangsi, beberapa ke Mas Ganjar, sedikit, tapi semakin banyak ke undecided voters," tutur ia. Menurut Yunarto, ini tidak mengagetkan karena pemilih Anies ialah barisan yang dapat disebutkan anti atau berseberangan dengan figur Presiden Joko Widodo. Oleh karenanya, mereka condong malas pilih Gibran yang disebut putra pertama Jokowi. "(Mereka) kemungkinan tetap maafkan Pak Prabowo menjadi menteri, Pak Prabowo di-endorse Pak Jokowi, tetapi saat menggandeng anaknya, terkena dengan rumor politik dinasti dan sebagainya, itu selanjutnya jika kita saksikan di sini kekuatan bahkan juga telah jadi beban elektoral buat Pak Prabowo," tutur Yunarto.

Tetapi Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran Berkompetisi, Kalahkan Anies-Muhaimin


Hasil survei Charta Politika Indonesia memperlihatkan, kepopuleran pasangan akan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkompetisi ketat bersama pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "(Elektabilitas) tidak begitu berbeda jauh, Ganjar-Mahfud berada di angka 36,8 %, Prabowo Subianto-Gibran di angka 34,7 %," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam pertemuan jurnalis, Senin (6/11/2023). Beda 2,1 % di antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran itu ada sedikit di atas margin of error 2 % pada survei ini.

Dalam pada itu, hasil survei memperlihatkan elektabiltias pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di angka 24,3 %. Sisanya, sekitar 4,3 % informan yang menjawab tidak paham atau mungkin tidak menjawab. Adapun pasangan Prabowo-Gibran terdaftar unggul dibanding dua pasangan yang lain dalam pola head to head. Jika diposisikan, kepopuleran Prabowo-Gibran unggul dibanding Anies-Cak Imin dengan angka 50,3 % menantang 29 %. Lantas, Prabowo-Gibran melampaui Ganjar-Mahfud dengan kepopuleran 43,5 % sebanding 40,6 %.

Dalam pada itu, Ganjar-Mahfud terdaftar unggul daripada Anies-Muhaimin bila ke-2 nya bertemu, dengan kepopuleran 45,5 % dan 34,4 %. Adapun survei ini dilakukan pada 26-31 Oktober dengan lakukan interview ke 2.400 orang informan dari 38 propinsi se-Indonesia. Survei ini mempunyai margin of error +/- 2,0 %.
LihatTutupKomentar