Menteri Pendidikan Gaza Hentikan Tahun Ajaran 2023-2024 Karena Semua Pelajar Terbunuh

Menteri Pendidikan Gaza Hentikan Tahun Ajaran 2023-2024 Karena Semua Pelajar Terbunuh

Menteri Pendidikan Gaza Hentikan Tahun Ajaran 2023-2024 Karena Semua Pelajar Terbunuh


Marikupas - Tersebar berita jika Menteri Pendidikan Gaza sudah hentikan tahun ajaran 2023-2024 karena semua pelajar terbunuh, informasi itu hoax alias salah.

Keaslian informasi tersebut perlu diverifikasi, dan sekarang ini tidak ada pengakuan resmi dari Menteri Pendidikan Gaza atau sumber yang bisa memverifikasi laporan itu.

"Informasi ini sampai saat ini tak ada sumbernya. Berhati-hati ya beberapa teman, sekarang ini perang informasi benar-benar dahsyat. Informasi palsu yang kelihatannya innocent ini menghancurkan usaha beberapa pejuang media di Palestina saat menebarkan informasi benar untuk menantang propaganda Z!0ni5," kata Syauqi Hafiz, Master SKSG Universitas Indonesia lewat situs Twitter kepunyaannya.

Seorang personal yang pertama kalinya menebarkan berita itu sudah mengaku jika berita itu belum bisa ditegaskan kebenarannya, dan dia menghimbau ke beberapa temannya untuk memberi informasi terbaru.

"Sebagai bentuk tanggung-jawab, minta untuk beberapa teman yang dulu pernah repost status tempo hari, minta untuk repost status baru, terima kasih," katanya.

Informasi itu dibagi dengan seorang pendakwah sekalian aktivis yang aktif mengumandangkan mengenai keadaan Palestina, yaitu @ummusza.

Diketahui, awalnya sumber berita itu asal dari akun @panzerdh5 yang belum sempat diketahui jati diri dan keperluannya sebagai apa di ranah pendidikan Gaza, hingga menebarluaskan berita itu pertama kalinya.

Karena ada informasi itu, Palestina sudah mengeklaim jika angkatan sekolah di Gaza telah habis. Walau sebenarnya berdasar pemikiran @ummmusza, ada banyak beberapa anak yang bertahan hidup.

"Kita doakan mereka hidup seperti semula kembali sesudah perang ini usai, rayakan kemenangan dan tumbuh jadi mujahid fisabilillah. Karena itu kita ucapkan jika BERITA INI TIDAK BENAR dan TIDAK VALID," sebut @ummusza lewat situs Instagram kepunyaannya.

Situasi Terakhir Palestina


Gempuran Israel yang terus-menerus dilaksanakan membuat berbagai daerah di Palestina rusak. Kerusakan terjadi di dalam rumah sakit Turki di Gaza.

Gempuran Israel di dekatnya membuat Rumah Sakit Pertemanan Turki-Palestina itu alami kerusakan yang krusial. Hal tersebut dikatakan direktur rumah sakit itu, Dr. Subhi Sukeyk.

"Rumah sakit itu adalah salah satu pusat kesehatan di Gaza yang sanggup tangani kasus kanker. Pada beberapa pekan terakhir, mereka sudah hentikan sejumlah pelayanannya karena Israel larang bahan bakar masuk ke dalam daerah itu," begitu laporan terkini Al Jazeera.

Hingga kini, disampaikan ada 3.195 anak meninggal karena serangan Israel, disamping itu 1.000 terpendam antara puing-puing bangunan karena pengeboman.

Save the Children menjelaskan, beberapa angka itu mengutarakan bukti yang menakutkan, jumlah anak yang terbunuh semenjak serangan Israel pada 7 Oktober 2023 itu semakin tinggi dari jumlahnya keseluruhan anak yang terbunuh dalam perselisihan di penjuru dunia tiap tahunnya semenjak 2019.

Pada 27 Oktober 2023 waktu setempat, jubir militer menjelaskan, pasukan darat Israel sedang meluaskan operasi di daerah tersebut.

Lajur Gaza alami pemadaman komunikasi keseluruhan hingga masyarakat Palestina yang dikepung, terputus dari dunia luar. Terakhir disampaikan, minimal 7.326 masyarakat Palestina meninggal dalam gempuran Israel semenjak 7 Oktober 2023, dan dari kubu Israel, 1.400 orang meninggal dalam gempuran Hamas.

"Kelompok-kelompok kontribusi internasional - termasuk badan-badan terpenting PBB - menjelaskan mereka tidak bisa mencapai team mereka di atas lapangan," begitu laporan Al Jazeera.
LihatTutupKomentar