Sinopsis Gadis Kretek, Pemeran dan 7 Fakta Menariknya

Sinopsis Gadis Kretek, Pemeran dan 7 Fakta Menariknya

Sinopsis Gadis Kretek, Pemeran dan 7 Fakta Menariknya


Marikupas - Gadis Kretek adalah adaptasi dari novel fiksi sejarah yang dengan judul sama karya Ratih Kumala. Film dengan serial 5 episode ini telah tayang di Netflix mulai sejak 2 November 2023.

Serial film Gadis Kretek ditangani oleh dua sutradara sekaligus yaitu Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Film ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo dengan latar waktu pada dua masa yang beda.

Beberapa Pemain Film Gadis Kretek


Disamping Dian Sastrowardoyo, ada banyak pemain lain dalam serial film Gadis Kretek. Salah satunya yakni Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, Sheila Dara Aisha, Ine Febriyanti, Tissa Biani, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Tutie Kirana, Dimas Aditya, Winky Wiryawan, Pritt Timothy, Verdi Solaiman, dan Nungki Kusumastuti.

Sinopsis Film Gadis Kretek


Lebas (Arya Saloka) setia temani ayahnya, Soeraja (Ario Bayu) yang dirawat di dalam rumah sakit. Keluarga besar Labas sebagai pemilik usaha besar kretek Djagad Raja semenjak era pasca penjajahan Belanda.

Saat keadaan Soeraja lemas, dia terbangun dan meneriakkan nama Jeng Yah berulangkali sampai membuat Lebas kebingungan. Karena Lebas anak paling akhir, dia kerap diremehkan oleh saudara-saudara kandungnya. Karena itu, saat Lebas bercerita insiden ayahnya pada saudaranya, malah mereka justru mengacuhkannya.

Lebas pada akhirnya berusaha untuk cari sosok Jeng Yah yang misterius itu. Kejadian ini bawa ke latar waktu masa lampau saat industri kretek di kota M sudah terkuasai oleh juragan Idrus Muria (Rukman Rosadi).

Juragan Idrus mempunyai dua anak perempuan, yakni Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) dan Rukayah (Tissa Biani). Dasiyah yang disebut putri pertama tidak juga mendapatkan jodoh.

Tapi nasib itu malah bawa Dasiyah memilki usaha kretek sukses punya sang ayah. Alasannya karena Dasiyah memang terampil saat tentukan tembakau terunggul dan mempunyai tekad membuat saus kretek terbaik.

Niat Dasiyah atau Jeng Yah pupus karena pada jaman itu wanita dipandang sebelah mata oleh lelaki. Walau lintingan rokok Dasiyah jadi idola ayahnya, tetapi berlainan sama orang lain yang belum memercayai potensi mengolah saus punya Dasiyah.

Di suatu hari, ayah Dasiyah bawa seorang pemuda yang namanya Soeraja untuk turut bekerja di perusahaannya. Soeraja mempunyai kebolehan diri yang terampil dan cepat belajar, perihal ini pula yang membuat Dasiyah menaruh hati ke Soeraja.

Selanjutnya Soeraja diperkenalkan saus kretek racikan Dasiyah. Racikan Dasiyah itu mendapatkan sanjungan dari Soeraja. Di lain sisi Soeraja mendapatkan pengetahuan melinting dari Dasiyah.

Di suatu hari, ayah dan ibu dari Dasiyah memilih untuk bawa satu diantara anak rekanan usaha itu untuk dijodohkan Dasiyah. Tetapi, Dasiyah sangsi akan pilihan dari kedua orang tuanya karena Dasiyah ingin bersama Soeraja.

Kembali lagi ke sekarang ini, Lebas meneruskan lagi penelusuran sosok misterius Jeng Yah. Tetapi pada akhirnya dia memperoleh arahan dari Arum (Putri Marino) yang disebut seorang dokter. Pada akhirnya dokter Arum dan Lebas kerja sama untuk temukan sosok Jeng Yah saat sebelum ayah Lebas wafat.

7 Fakta Menarik Novel Gadis Kretek


Gadis Kretek adalah novel karya Ratih Kumala yang terbit pada 2012 lalu oleh Gramedia Pustaka Utama. Seluruh ceritanya menceritakan mengenai gerakan pabrik kretek pada periode awalnya berdirinya di Indonesia, khususnya Pulau Jawa.

Ada banyak fakta menarik dari novel ini, satu diantaranya cerita yang di inspirasi dari keluarga si penulis. Rupanya, kakek Ratih adalah pemilik pabrik rokok kretek rumahan. Seluruh bahan yang diperlukan dalam narasi, dia peroleh lewat penelitian sepanjang 4 tahun dan pembicaraan dari orangtuanya.

Berikut 7 fakta menarik dari novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala yang terbit di tahun 2012 lalu oleh Gramedia Pustaka Utama.

Ditulis oleh Ratih Kumala yang di inspirasi dari cerita keluarganya


Ratih Kumala merupakan sosok penulis yang sukses membuat novel Gadis Kretek. Sebelumnya, Ratih menulis cerita itu berbentuk narasi pendek (cerpen) selanjutnya dia menjadikan sebuah novel sejumlah 274 halaman.

Cerita dalam novel ini di inspirasi dari pabrik rokok kretek kakek Ratih. Si kakek memiliki usaha pabrik kretek rumahan di wilayah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Tetapi, pabrik itu telah gulung tikar saat sebelum Ratih lahir. Karena itu, novel Gadis Kretek dipersembahkan oleh Ratih untuk Eyang Kakung mendiang H Affandi dan anaknya, Badriyah. Semua narasi yang didapatkan Ratih soal pabrik kretek punya kakeknya, dia dapat dari ungkapan mama dan keluarganya.

Analisis dalam selama 4 tahun


Gadis Kretek mengandung jalan cerita yang kuat dan penelitian dalam, Sang Novelis Kronik Betawi itu mengutarakan perlu waktu empat tahun untuk meriset secara on dan off. Sejauh empat tahun itu, ada waktu satu tahun buatnya 'puasa' menulis dan membaca karya sastra.

Dalam perjalanan melakukan riset masalah kretek, dia sampai harus terjun langsung mengunjungi lokasi-lokasi pabrik kretek yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dia bahkan juga beli bungkus kretek yang artistik dan mengumpulkannya dengan keseluruhan 200 bungkus. Menurut dia, tiap penelitian dan jalan cerita yang ditulis bak sebuah puzzle.

Masuk 10 besar penghargaan kusala sastra khatulistiwa


Sesudah penelitian panjang dan diatur pada sebuah kesatuan, pada akhirnya novel Gadis Kretek selesai. Novel itu sukses terbit pada 2012 lalu oleh Gramedia Pustaka Utama.

Pada tahun yang masih sama, novel Gadis Kretek sukses terima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Gelaran itu adalah penghargaan untuk dunia kesusastraan Indonesia yang dibangun oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki pada 2001.

Novel sejarah Indonesia yang menyorot peranan perempuan


Background narasi dalam Gadis Kretek ialah industri rokok kretek di Indonesia. Tetapi, beberapa tokoh wanita disoroti dalam novel ini. Tampak dari sampul novelnya yang tampilkan seorang wanita Jawa dengan kebaya dan sebuah rokok kretek pada tangannya. Tokoh wanita yang paling disoroti dalam novel ini ialah Jeng Yah.

Pembaca akan memandang peranan wanita yang berhasil sukses dalam usaha kretek. Pada dunia kretek juga tidak cuma dikuasai lelaki, tetapi ada juga sosok wanita yang andil didalamnya.

Memperkenalkan sejarah dan beberapa macam kretek di Indonesia


Dalam karya novel Ratih memperjelas jika kehadiran kretek tidak terpisah dengan kehidupan masyarakat, khususnya untuk mereka yang hidup dan turut membuat perubahan industri kretek di Indonesia. Ratih menjelaskan jika kretek ialah sisi dari budaya Indonesia. Ada gabungan racikan rempah yang diproses dan resep ciri khas yang menambahkan cita rasa setiap lintingannya.

Gadis Kretek akan bawa pembaca ke sejarah industri kretek di rumahan yang terdapat di Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Tidak itu saja, keterangan tentang wewangian ciri khas kretek yang disebut kombinasi tembakau dan cengkih terpapar setiap halamannya.

Menghadirkan romansa masa penjajahan


Kenyataannya tidak cuma bercerita industri kretek, dalam novel karya Ratih Kumala menghadirkan romansa cinta segitiga masa penjajahan di antara Idroes Moeria, Soedjagat, dan Roemaisa.

Disamping jalinan romansa yang bagus untuk diketahui, Gadis Kretek bercerita dinamika tiga bersaudara yang terikat dari jalinan Tegar, Karim, dan Labas.

Diluncurkan menjadi serial film Indonesia pertama di Netflix


Gadis Kretek berhasil menjadi novel yang meraih sukses, bahkan juga memperoleh apresiasi yang menakjubkan dari pembaca karena ceritanya asli. Di tahun 2022, novel ini diolah jadi serial film Indonesia pertama di platform besar Netflix.

Sejumlah artis dan aktor kondang yang dipilih bermain peranan didalamnya ialah Arya Saloka, Dian Sastrowardoyo, Putri Marino, Ario Bayu, Winky Wiryawan, dan ada banyak yang lain. Serial ini akan tayang secara khusus pada 2 November 2023.
LihatTutupKomentar