Polri dan BIN Usut Dugaan Kebocoran Data KPU Yang Viral

Polri dan BIN Usut Dugaan Kebocoran Data KPU Yang Viral

Polri dan BIN Usut Dugaan Kebocoran Data KPU Yang Viral


Marikupas - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggandeng tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sampai Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mempelajari laporan berkaitan dugaan kebocoran data Pemilu 2024 di website kpu.go.id.

"Kami tetap pastikan apa informasi itu betul atau mungkin tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang sejauh ini telah ada, yakni tim dari KPU, tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), selanjutnya dari tim cybercrime Mabes Polri, dan BIN serta Kemenkominfo," kata Hasyim Asy'ari di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Hasyim menerangkan pihaknya baru ketahui informasi itu lewat informasi jika mekanisme data KPU yang berisi data pemilih Pemilu 2024 diretas dan datanya diambil lantas dipasarkan.

Semenjak informasi itu diterima KPU pada Selasa sore (28/11), tim kombinasi itu selekasnya bergerak untuk mengecek dan mencari informasi itu.

Informasi itu, lanjut Hasyim, diatasi oleh tim teknologi informasi (IT) KPU yang mengikutsertakan tim Patroli Siber Polri.

"Kelak, jika tanda-tanda jelas sudah, pasti ada beberapa tindakan kelanjutan. Tapi, yang terpenting saat ini sedang diperiksa, sedang dilihat, sedang dicari kebenaran informasi itu," jelasnya.

Ia menerangkan data Pemilu 2024 bisa dijangkau masyarakat secara online di website cekdptonline.kpu.go.id.

"Kelak, masuk ke dalam situ dan dapat dijangkau melalui nomor induk kependudukan kita masing-masing. Pokoknya, informasi itu bisa dijangkau sampai saat ini," tutur Hasyim.

Awalnya, Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A. Bachtiar menjelaskan pihaknya temukan dugaan kebocoran data pemilih di dalam website kpu.go.id melalui patroli siber yang sudah dilakukan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber).

Hal tersebut berkaitan timbulnya peretas anonim namanya "Jimbo" yang mengakui sudah merentas situs KPU dan terhubung data pemilih dari situs itu.

Akun itu membagi 500 ribu data contoh dalam sebuah publikasi di website BreachForums. Situs itu umumnya dipakai untuk jual beberapa data hasil peretasan.

Jimbo mengonfirmasi kebenaran data dengan sejumlah tangkapan monitor dari situs cekdptonline.kpu.go.id.

Baca Juga:



LihatTutupKomentar